
Ubi jalar, atau dikenal secara ilmiah sebagai Ipomoea batatas, selama ini mungkin lebih dikenal sebagai pangan tradisional.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan sehat, posisi ubi jalar oranye mulai terangkat sebagai superfood lokal yang tak kalah dari komoditas impor.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, sekitar 89 persen produksi ubi jalar di Indonesia digunakan untuk konsumsi sebagai bahan pangan, dengan tingkat konsumsi mencapai 7,9 kilogram per kapita per tahun.
Sementara sisanya dialokasikan untuk industri pengolahan makanan seperti saus, tepung, hingga pakan ternak.
Selama ini, pengolahan ubi jalar di Indonesia masih banyak terbatas pada bentuk makanan tradisional seperti ubi rebus, kolak, keripik, getuk, timus, dan ubi goreng.
Namun, tren konsumsi mulai bergeser. Kini, masyarakat lebih tertarik pada bahan pangan yang tak hanya lezat, tetapi juga bergizi dan mendukung gaya hidup sehat.
Dari Makanan Pedesaan ke Superfood Dunia
Di pasar-pasar tradisional maupun modern, ubi jalar oranye mulai banyak ditemui dan bahkan digunakan sebagai bahan dasar aneka produk kekinian seperti bakpao ubi, cake, es krim, smoothie, hingga jus sehat.
Kelebihannya terletak pada kandungan beta-karoten yang sangat tinggi. Beta-karoten adalah senyawa alami yang memberi warna oranye pada tanaman dan merupakan prekursor vitamin A yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama untuk kesehatan mata dan sistem imun.
“Jika ingin mata sehat, makanlah ubi jalar oranye. Kandungan beta-karotennya bahkan bisa lebih tinggi dari wortel,” tulis Balitbangtan dalam rilis resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian.
Kandungan Gizi Ubi Jalar Oranye Lebih Tinggi dari Wortel
Sebagai perbandingan, berikut adalah kandungan beta-karoten dalam berbagai jenis ubi jalar per 100 gram:
- Ubi jalar putih: 260 µg
- Ubi jalar kuning keemasan: 2.900 µg
- Ubi jalar oranye: 9.900 µg
Semakin pekat warna oranye pada daging ubi, semakin tinggi kandungan beta-karotennya.
Balitbangtan bahkan telah merilis dua varietas unggulan:
- Beta 1: Kandungan beta-karoten 12.032 µg/100g dengan potensi hasil 35,7 ton/ha
- Beta 2: Kandungan beta-karoten 4.629 µg/100g dengan potensi hasil 34,7 ton/ha
“Beta 1 dan Beta 2 merupakan varietas unggul yang bisa ditanam di lahan sawah setelah padi atau lahan kering, dan rasanya enak,” lanjut Balitbangtan.
5 Manfaat Konsumsi Ubi Jalar Oranye Secara Rutin

Dikutip dari Health Digest, Medical News Today, dan BBC Good Food, konsumsi ubi jalar oranye secara rutin terbukti membawa sejumlah manfaat penting bagi tubuh, antara lain: