
Iluni FKUI) secara terbuka menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Ketua Iluni FKUI, Wawan Mulyawan, menyatakan bahwa Budi dinilai sudah melampaui batas dalam kebijakan-kebijakan yang menyangkut sektor kesehatan nasional.
“Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengganti Menteri Kesehatan. Jadi saya (katakan) jelas, karena sudah kelewatan,” tegas Wawan dalam konferensi pers di Gedung FKUI Salemba, Jakarta, Selasa (20/5/2025), dikutip Kompas.com (21/05/2025).
Ketidakpuasan Terhadap UU Kesehatan dan Minimnya Respons Kemenkes
Wawan mengungkapkan bahwa kebijakan Kemenkes, khususnya dalam penyusunan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, menunjukkan kurangnya komunikasi dan penghargaan terhadap masukan para pemangku kepentingan.
Ia menyebut Kemenkes di bawah Budi tidak menindaklanjuti usulan revisi dari Iluni FKUI.
“Mohon maaf, (Kemenkes) hanya masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Kami bertemu langsung dengan Pak Menkes saat itu, beraudiensi, memaparkan revisi dan kami ajukan,” kata Wawan.
Iluni FKUI Dukung Evaluasi Menyeluruh atas Kinerja Kemenkes
Dukungan terhadap kritik para guru besar FKUI terhadap Menkes juga disuarakan Iluni FKUI.
Mereka menilai perlunya evaluasi mendalam terhadap arah kebijakan Kemenkes agar sejalan dengan prinsip pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berbasis ilmiah.
“Kami yakin bahwa ketika melawan dan memperjuangkan yang benar, seluruhnya pasti akan mendukung, termasuk masyarakat,” ujar Wawan.
Nama Budi Gunadi Sadikin menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir, termasuk terkait mutasi Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim B Yanuarso.
Beberapa pernyataannya yang kontroversial mengenai ukuran celana, usia penderita diabetes, hingga gaji dan kecerdasan juga menuai kritik dari berbagai pihak.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Minta Prabowo “Reshuffle” Menkes, Alumni FKUI: Karena Sudah Kelewatan, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com