
nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Dugaan ini mencuat seiring viralnya video di media sosial yang menampilkan kapal-kapal pengangkut bijih nikel dengan nama yang menyerupai inisial Presiden ke-7 RI dan istrinya.
“Oh, itu enggak ada itu, di mana itu,” kata Bahlil saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Ia juga membantah bahwa Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang beroperasi di wilayah Raja Ampat dikeluarkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Menurutnya, izin-izin tersebut sudah terbit jauh sebelum Jokowi menjabat.
“Yang 4 IUP kita cabut itu kan, IUP-nya keluar 2004, 2006. Masih rezim undang-undang izinnya dari daerah,” ujar Bahlil.
Empat Izin Tambang di Raja Ampat Dicabut
Bahlil menyampaikan bahwa pemerintah telah mencabut empat IUP yang sebelumnya diterbitkan untuk kegiatan penambangan di wilayah Raja Ampat. Empat perusahaan tersebut adalah:
- PT Kawei Sejahtera Mining (Pulau Kawe)
- PT Mulia Raymond Perkasa (Pulau Batang Pele dan Pulau Manyaifun)
- PT Anugerah Surya Pertama (Pulau Manuran)
- PT Nurham (Pulau Yesner, Waigeo Timur)
Pemerintah mencabut IUP perusahaan-perusahaan tersebut dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan pariwisata di Raja Ampat, yang dikenal sebagai kawasan konservasi laut dan biodiversitas dunia.
Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana: Fakta dan Kepemilikan
Viralnya video kapal tug boat dan tongkang yang membawa bijih nikel di media sosial memicu polemik karena kapal-kapal tersebut memiliki nama mirip inisial Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di laman Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) Kementerian Perhubungan, kapal-kapal itu memang benar ada.
Terdapat setidaknya delapan kapal dengan nama lambung JKW Mahakam, yaitu:
- JKW Mahakam 1
- JKW Mahakam 2
- JKW Mahakam 3
- JKW Mahakam 5
- JKW Mahakam 6
- JKW Mahakam 7
- JKW Mahakam 8
- JKW Mahakam 10
Kapal tug boat (TB) tersebut umumnya digunakan untuk menarik tongkang yang tidak memiliki mesin penggerak sendiri.
Dalam beberapa video viral, kapal-kapal JKW Mahakam terlihat menarik tongkang yang dinamakan Dewi Iriana, yang juga terdiri atas enam unit, yakni:
- Dewi Iriana 1
- Dewi Iriana 2
- Dewi Iriana 3
- Dewi Iriana 5
- Dewi Iriana 6
- Dewi Iriana 8
Namun, berdasarkan data Ditkapel dan penelusuran di berbagai sumber resmi, tidak ditemukan keterkaitan antara kapal-kapal tersebut dengan Presiden Jokowi ataupun keluarga dan kerabat dekatnya.
Kepemilikan Kapal Tidak Terhubung ke Jokowi
Kapal-kapal dengan nama JKW Mahakam dan Dewi Iriana dimiliki oleh sejumlah perusahaan, baik terbuka maupun tertutup. Berikut rinciannya: