
KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam, (02/06/2025), diketahui mengangkut total 65 orang yang terdiri atas 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta membawa 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.
Kapal berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Dilansir Tribunnews.com, berikut ini daftar manifes sementara penumpang berdasarkan kendaraan yang tercatat:
- Bintang (31), Jakarta Pusat; 2 penumpang
- Dewa Gede (48), Pasuruan; 1 penumpang
- Eko Satriyo (49), Banyuwangi; 1 penumpang
- Kadek Oka (40), Banyuwangi; 1 penumpang
- Rahmat (40), alamat belum diketahui; 1 penumpang
- Sinyo (36), Jakarta Pusat; 6 penumpang
- Siswanto (30), Jember; 1 penumpang
- Siti Indah Maghfirah (36), Lumajang; 2 penumpang
- Sofi (51), Banyuwangi; 8 penumpang
- Sofian (40), Banyuwangi; 2 penumpang
- Nyoman (52), Banyuwangi; 1 penumpang
- Sudar (25), Banyuwangi; 1 penumpang
- Ahmad, alamat belum diketahui; 7 penumpang
- Budi (33), alamat belum diketahui; 2 penumpang
- Cly (26), Banyuwangi; 1 penumpang
- Kabul (25), Pidie, Aceh; 1 penumpang
- Mamad (55), Banyuwangi; 6 penumpang
- Mudjiono, Pidie, Aceh; 1 penumpang
- Putu (40), Tabanan, Bali; 1 penumpang
- Rehan (33), Banyuwangi; 2 penumpang
- Sakur (34), Bireuen, Aceh; 2 penumpang
- Ruyit, Banyuwangi; 2 penumpang
4 Korban Selamat Kapal Tenggelam di Selat Bali
Tim SAR berhasil menemukan empat orang selamat yang terdiri dari tiga penumpang dan satu awak kapal pada Kamis pagi (3/7/2025) sekitar pukul 05.15 WITA.
Mereka ditemukan di pesisir Cekik, Gilimanuk setelah menggunakan sekoci untuk menyelamatkan diri.
“Saat ini empat penumpang selamat tersebut berada di kantor BPTD Gilimanuk untuk dimintai keterangan,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, Kamis.
Adapun nama 4 korban selamat adalah:
- Saroji (47), Blimbingsari, Banyuwangi
- Mansur (40), Blimbingsari, Banyuwangi
- Romi Alga Hidayat, Blimbingsari, Banyuwangi
- Sandi (44), Genteng, Banyuwangi
Dugaan Kebocoran Mesin Jadi Penyebab Kapal Tenggelam
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya diduga kuat akibat kebocoran mesin. Informasi tersebut pertama kali terdengar melalui channel 17 pada pukul 00.16 WITA, sesaat setelah kapal meninggalkan Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk.
“Pada pukul 00.16 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya ketika berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal,” demikian bunyi informasi yang diterima pelabuhan.
Kebocoran mesin tersebut diduga memicu black out hingga akhirnya kapal mengalami kondisi terbalik dan tenggelam.
SAR Benarkan Kapal Sempat Lakukan Distress Call
Dilansir Kompas.com (03/06/2025), Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, mengonfirmasi bahwa kapal sempat mengirimkan sinyal darurat beberapa menit sebelum tenggelam.
“Pukul 23.20 WIB kami mendapat info perwira jaga KMP Tunu Pratama Jaya panggilan distress,” ujar Wahyu, Kamis (3/7/2025).
Lima belas menit kemudian, tepatnya pukul 23.35 WIB, kapal dipastikan tenggelam berdasarkan pantauan petugas jaga syahbandar.
Upaya pencarian langsung dilakukan oleh tim gabungan yang bergerak ke titik terakhir kapal terpantau. RIB (Rigid Inflatable Boat) telah diterjunkan pada pukul 00.18 WIB untuk proses evakuasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali.