DELTASLOT88

      DELTASLOT88 – Menelusuri Asal Usul Gowok, Kamasutra dari Tanah Jawa

      Film Gowok: Kamasutra Jawa yang dibintangi Raihaanun dan Reza Rahadian.

      Lihat Foto

      Ia justru membidik sebuah tradisi unik dan kontroversial dari budaya Jawa, yaitu tradisi Gowok.

      Tradisi ini pernah hidup di tengah masyarakat Jawa, khususnya di kalangan priyayi atau bangsawan Jawa, pada era 1930-an hingga 1960-an.

      Hanung mencoba mengangkat kembali narasi sejarah yang jarang dibicarakan ini ke layar lebar, sebagai bagian dari upaya membuka ruang dialog mengenai seksualitas, pendidikan pernikahan, dan nilai-nilai budaya masa lalu.

      Apa Itu Tradisi Gowok?

      Tradisi Gowok merujuk pada sebuah praktik pendidikan seks tradisional di kalangan masyarakat Jawa yang ditujukan untuk anak laki-laki dari keluarga bangsawan.

      Dalam tradisi ini, pemuda yang akan menikah akan dititipkan kepada seorang perempuan dewasa bernama gowok, yang bertugas memberikan pemahaman tentang hubungan seksual, peran suami dalam rumah tangga, dan cara memuaskan pasangan secara fisik dan emosional.

      Gowok umumnya adalah perempuan berusia antara 23 hingga 30 tahun yang memiliki pemahaman mendalam tentang seksualitas dan kehidupan rumah tangga.

      Tradisi ini dikenal dengan sebutan gowokan, yaitu proses pembelajaran langsung antara gowok dan calon pengantin pria.

      “Tradisi ini didasari pada filosofi bahwa laki-laki adalah ‘guru laki’ atau kepala rumah tangga yang harus memiliki kemampuan mumpuni sebagai suami. Karena itu, sebelum menikah, calon suami perlu mendapatkan ‘ilmu’, terutama soal hubungan seksual, yang tentu tidak mungkin diajarkan oleh orang tua mereka sendiri,” tulis Dyah Siti Septiningsih, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dalam penelitiannya berjudul Gowokan, Persiapan Pernikahan Laki-laki Banyumas (Perspektif Etic dan Emic pada Kesejajaran dengan Praktek Prostitusi).

      Proses Gowokan: Pendidikan Seks Tradisional di Masa Lalu

      Menurut penelitian Dyah, praktik gowokan dilakukan setelah proses lamaran diterima dan tanggal pernikahan ditentukan oleh kedua pihak keluarga.

      Setelah itu, keluarga calon pengantin laki-laki akan mencari dan memilih seorang gowok yang dianggap cocok untuk membimbing anak mereka.

      Gowokan sendiri dilakukan secara langsung dan berlangsung selama beberapa hari, bahkan bisa mencapai satu minggu.

      Dalam masa itu, gowok akan memberikan pengajaran seksual secara praktikal dan emosional, termasuk bagaimana cara bersikap terhadap istri, menghadapi malam pertama, dan membangun relasi intim yang sehat.

      “Gowokan adalah bentuk pendidikan seks yang sangat vulgar, namun pernah benar-benar ada di Jawa,” ujar Ahmad Tohari, sastrawan asal Banyumas dalam sebuah catatan pada tahun 1982, yang dikutip oleh Dyah dalam penelitiannya.

      Menurut Tohari, tujuan utama gowokan adalah memastikan bahwa pria tidak canggung di malam pertama dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk membimbing istrinya dalam hubungan seksual yang sehat dan memuaskan.

      Hi, I’m admin

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *